Halaman

Rabu, 21 Agustus 2013

Dia

Pelangi senja yang tak selamanya
Seperti beberapa frasa yang ku tulis untukmu
Lalu aku menyesalinya dan ku buang
Bukan karena aku menyesal telah mengagumimu
Namun aku sadar frasa ini takkan pernah menjadi paragraf beruntut 
di lembaran putih ku


Saat aku diam, aku tak berharap banyak 
Kecuali dapat melihat mata kita berujung pada titik yang sama
Ketika itu terjadi, aku menepis dan kau santai saja
Seakan semua biasa


Aku berusaha senormal mungkin memahami pertemuan, 
perkenalan dan pertemanan kita
Tak ada canggung, salah tingkah, atau mendadak bisu
Tapi segala tingkah lakumu, candamu dan santaimu tak membuat aku biasa
Semakin kau sesederhana mungkin, semakin aku tau, ada yang tak sederhana darimu
Kau yang paling berbeda, sederhana, sedikit mencolok dan tak dibuat-buat
Sudah, lengkap, dan praktis! 
Perlahan hanya kau yang berbinar disini (hatiku)